Latar
Belakang Ilmu Sosial Dasar
Latar belakang diberikannya matakuliah ISD di
perguruan tinggi dikarenakan beberapa hal yaitu:
-
Banyaknya kritik yang ditujukan pada
sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para cendekiawan. Mereka berpendapat
bahwa sistem pendidikan yang berlangsung masih berbau kolonial dan masih
merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda yaitu kelanjutan dari
politik ‘balas budi / etisce politik’ oleh Conrad Theodore van Deventer. Sistem
pendidikan tersebut bertujuan untuk menghasilkan tenaga terampil agar menjadi ‘tukang’
yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan
keahlian lain dalam tujuan eksploitasi (pemerasan) kekayaan negara.
-
Sistem pendidikan kita menjadi sesuatu
yang elite bagi masyarakat kita sendiri sehingga kurang akrab dengan lingkungan
masyarakat, serta tidak mengenali dimensi - dimensi lain diluar disiplin
keilmuannya. Perguruan tinggi seolah - olah menjadi ‘menara gading’ yang menghasilkan tenaga-tenaga ‘tukang’ yang
tidak atau kurang peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan
masyarakat.
Sedangkan tenaga ahli
yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan tidak hanya menjadi tukang
saja tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal, akademis,
dan profesional.
-
Kemampuan Personal / Kemampuan Kepribadian
Dengan kemampuan ini
tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap dan
tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai -
nilai keagamaan, kemasyarakatan, kenegaraan / pancasila serta memiliki
pandangan luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat
Indonesia.
-
Kemampuan Akademik
Adalah kemampuan untuk
berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan
analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis, dan analitis. Memiliki
kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang
dihadapi serta mampu menawarkan alternatif pemecahannya.
-
Kemampuan Profesional
Adalah
kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli
diharapkan memliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang
profesinya.